Kamis, 23 Oktober 2008

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaiman diatur dalam UU no 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perlu dilakukan berbagai upaya strategis dan integeral yang menunjang penyelengaraan pendidikan, kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas berlaku untuk semua mulai dari anak usia dini sebagai masa The Golden Age sampi jenjang pendidikan tinggi..
Konsep yang ditetapkan Oleh UNESCO ini memerlukan dukungan kuat dari semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan (Stakholders). Jika kurang mendapat partisipasi aktif dari semua pihak maka akan sulit mewujudkan hasil pendidikan yang berkualitas..Dra. Maria J.Wantah, M.Pd 2005. Pengembangsan disiplin dan pembentukan moral pada anak usian dini.

Untuk memahami anak usia dini lebih mendalam, orang tua, guru maupun pemerhati perlu mempunyai gambaran yang tepat mengenai prinsip-prinsip dan pola perkembangan anak usia dini dan kebutuhan –kebutuhan seperti kebutuhan jasmani, kebutuhan sosial , kebutuhan psikologi ini merupakan kebutuhan dasar dalam perkembangan anak usia dini. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi secara memadai akan sangat mempengaruhi keutuhan perkembangan diri anak dimasa remaja dan dewasa. Orang tua, guru dan para pemerhati pendidikan juga harus memahaminya untuk mengetahui dengan mudah kebutuhan –kebutuhan yang diperlukan anak usia dini, pengetahuan tersebut sangat penting sehingga orang tua dan guru tidak mengharapakan sesuatu yang berlebihan kepada anak. Dengan demikian diharapkan orang tua dan guru dapat mengembangkan interkasi dengan anak-anak seusian dini.
1. Adapun pertumbuhan dan perkembangan manusia secara alamiah mengikuti pola teratur menurut prinsip atau hukum perkembangan. Menurut Sinolungan (1997). Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan.
2. Perkembangan melibatkan perubahan.
Perkembangan ialah realisasi diri atau pencapaian kemampuan-kemampuan genetik dalam interaksi dengan lingkungan, perkembangan menyiratkan proses perubahan kualitatif pada berbagai aspek kepribadian, misalnya dalam perkembangan bahasa, perkembangan motorik dan lainnya pada anak usia dini.
3. Perkembangan awal lebih kritis dari perkembagan selanjutnya.
Banyak bukti yang menunjukan bahwa perkembangan pada usia awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan prilaku anak sepanjang hidupnya. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori Psikoanalitik Freud. Mengenai perkembangan manusia. Menurut Freud, pengalaman awal anak di bawah usia lima tahun sangat menentukan kualitas kehidupan kepribadian di masa dewasa. Apabila anak dalam tahun-tahun awal kehidupannya mengalami ganguan dan tidak mendapatkan suasana menyenangkan dalam kehidupanya, maka dikemudian hari anak akan mengalami ganguan kecemasan dalam penyesuaian dengan lingkungannya.
4. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan.
Pola dan karakteristik perkembangan dapat diramalkan, baik utuk pola perkembangan mental maupun perkembangan pisik. Artinya apabila anak pada usia awal dalam kehidupannya mempunyai ciri-ciri perkembangan fisik dan mental yang tidak normal, maka dapat diramalkan bahwa kondisi perkembangan anak pada usia remaja atau dewasa akan mengalami pula abnormalitas.adapun prisip dan pola perkembangan anak ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
Pertama, adanya kesamaan dalam pola perkembangan, semua anak secara umum pasti mengikuti pola perkembangan yang sama dari sutu tahap menuju tahap berikutnya, sebagai contoh bayi mengensot sebelum dia merayap, ia merangka sebelum berdiri, dan ia berdiri sebelum berjalan, ia mengambar lingkaran sebelum mengamabar segiempat, ia mengucapkan dulu kata ‘pa” atau “ma” sebelum mengucapkan kata “papa” atau “mama”, pola umum ini tidak berubah sekalipun terdapat pariasi individu dalam perkembanganya.

Kedua, perkembangan bergerak dari keadaan umum menuju kekeadaan khusus. Dalam hal ini respom mental dan motorik, kegiatan umum selalu mendahului kegiatan khusus, misalnya, bayi usia 3 bulan melabaikan tangannya secara umum, membuat gerakan gerakan acak sebelum ia mampu memberikan respon khusus, seperti mengapai benda yang diletakan didepanya dan hal ini berlaku juga dalam prilaku emosional bayi yang bereaksi terhadap benda asing yang disodorkan. Masih banyak contoh contoh laoinya.
Ketiga, Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan. Sejak pembuahan, lahir, berkembang, hingga mati, meskipun terjadi dalam berbagai kecepatan yang berbeda, kadang-kadang perlahan, dan kadang-kadang cepat. Karena perkembangan itumempunyai cirri berkesinambungan , maka apabila yang terjadi pada satu tahap akan mempengaruhi tahap perkembagan berikutnya.

Keempat, Perkembangan dalam berbagai bidang dengan kecepatan berbeda. Meskipun perkembangan berbagai ciri fisik dan mental berlangsung secara berkesimabungan, perkembangan itu tidak pernah seragam bagi seluruh organisme. Jika tubuh harus mencapai proporsi dewasanya, maka ketidaksamaan percepatan, misalnya kaki, tangan dan hidung mencapai perkembangan maksimum pada masa remaja, sedangkan bagian-bagian bawah waja dan bahu berkembang lebih lambat. Dalam perkembangan mental, misalnya kecerdasan, juga menunjukan kecepatan perkembangan yang berbedadan mencapai kematangan pada berbagai usia., misalnya imaginasi, kreatif berkembang lebih cepat dimasa kanak-kanak dan mencapai puncaknya dimasa remaja.

Sugiman, S. Pd, cM. Si
Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu

National Geographic News